Rekat Paroki

Rekat kepanjangan dari Remaja Katolik yakni sebuah komunitas anak-anak seusia SMP (pra Mudika). Namun, biasanya anak-anak SD yang sudah menerima komuni juga ikut dan masuk dalam komunitas ini. Jumlah anggota Rekat Paroki St. Ignatius Danan sekitar 100 orang tapi yang aktif ikut kegiatan hanya sekitar 30 orang. Hal ini disebabkan karena orang tua kurang mendorong anaknya ikut kegiatan Rekat. Di samping itu pengaruh teknologi seperti TV dll (yang sifatnya menghibur) berpengaruh besar terhadap para remaja mereka sehingga anak kurang tertarik ikut kegiatan Rekat.

Tidak seperti Mudika, Rekat di Paroki Danan tidak mempunyai pengurus inti. Mereka hanya tergantung pada pendamping Rekat, kakak-kakak Mudika dan Frater yang berkarya di paroki Danan. Kegiatan yang rutin dilaksanakan yakni menjadi putra-putri altar (PPA), lektor, jualan buku saat Misa Novena di Sendang Ratu Kenya, petugas parkir di gereja pada misa Sabtu atau Minggu dan membantu mendampingi PIA di lingkungan masing-masing. Sedangkan untuk pembinaan rohani berupa rekoleksi diadakan satu tahun sekali saat liburan sekolah yakni bulan Juli.

Rekat Paroki Danan berdiri bersamaan dengan berdirinya Danan sebagai Paroki. Umumnya anggota Rekat adalah siswa-siswi SMP Panguli Luhur Giriwoyo. Perkembangan Rekat sampai sekarang tergolong stabil, artinya keanggotaan tetap aktif dalam kegiatan-kegiatan. Hanya saja keaktifan ini tidak kelihatan secara signifikan dari tahun ke tahun. Satu kegiatan yang perkembangannya stabil sejak tahun 2005 adalah putra-putri altar. Bahkan dalam perkembangannya, anak-anak putri justru lebih aktif dari pada anak-anak putra. Demikian juga dengan kegiatan-kegiatan lain, umumnya anak-anak putri lebih aktif terlibat dibanding anak-anak putra. Disinyalir kondisi macam ini karena pengaruh kebiasaan kalangan perempuan yang suka dengan kumpul-kumpul.

Usaha yang dilakukan pendamping melalui guru-guru SMP PL selama ini adalah mengajak dan memotivasi siswa Katolik untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan Rekat Paroki dan kepada para orang tua disarankan untuk lebih berpartisipasi dengan mendorong anaknya ikut dalam kegiatan Rekat. Selanjutnya, pendamping berencana membentuk Rekat menjadi wadah kegiatan remaja dengan mengembangkan bakat dan minat remaja yang selama ini belum tersalurkan. Misalnya, menyalurkan benih panggilan menjadi Iman, Bruder atau Suster. Selain itu, pendamping juga berusaha untuk membentuk pengurus yang mandiri sehingga tidak tergantung dan mengandalkan Mudika.

0 Komentar