Mudika Paroki

Mudika Paroki Danan sebenarnya aktif sejak Danan masih menjadi Paroki Administratif dari Paroki St. Yusuf Baturetno. Pada periode paroki administratif, Mudika   Danan belum memiliki pengurus seperti ketua, wakil ketua,  sekretaris, bendahara dll. Meski begitu Mudika Danan memiliki koordinator kepemudaan. Tidak disangkal bahwa program kerja pada periode ini belum jelas. Yang penting saat itu, bagaimana Mudika bisa berkumpul dan mengadakan kegiatan. Tidak jarang terjadi bahwa kegiatan seperti: Bazar Natal, Paskah, Tahun Baru, mengikuti turnamen-turnamen olah raga dan membentuk koor Mudika, terjadi pada event-event tertentu saja.

Setelah Danan resmi menjadi paroki, barulah dibentuk kepengurusan Mudika dan menyusun program-program kerja yang terencana. Meski beberapa program kegiatan tidak bisa dilaksanakan sesuai rencana namun Mudika telah menunjukkan keterlibatannya dalam hidup meng-Gereja.

Kegiatan yang pernah dilakukan Mudika Paroki antara lain: setiap awal tahun menyelenggarakan perayaan Tahun Baru, Valentine Day pada bulan Pebruari dan biasanya menjelang paskah Mudika mengadakan latihan rutin untuk persiapan visualisasi Jumat Agung di gereja. Kegiatan rutin lainnya adalah tugas koor di gereja. Untuk menyambut hari pelindung Paroki atau yang biasanya disebut Ignatiusan, Mudika biasanya menyelenggarakan Pentas Seni. 

Selama Pastor Alb. Mardi Santosa, SJ menjadi Pastor Paroki Danan, Mudika mendapat kepercayaan untuk menangani beberapa kegiatan, antara lain selama tiga tahun menjadi Tim Panitia Proyek Bantuan Air Bersih di daerah Paranggupito, Songbledek dan sekitarnya, menjadi penanggungjawab keindahan dan kebersihan gedung gereja dan sekitarnya. Mudika juga pernah mengadakan doa Taize di Gua Maria Sendang Ratu Kenya yang dikoordinir oleh Fr. Y. Riyanto, Pr (2005). Meskipun anggota Mudika masih setingkat SLTA, namun mereka selalu dipercaya membuat kandang dan gua Natal di gereja setiap Perayaan Natal.

Para orang tua di Paroki Danan sangat mendukung anaknya ikut dan terlibat dalam kegiatan Mudika di paroki dan lingkungan. Harapan pengurus Mudika dari dulu hingga sekarang, baik Mudika lingkungan yang aktif di lingkungannya maupun Mudika yang tidak aktif di lingkungannya, mau terlibat dalam kegiatan Mudika tingkat paroki. Dengan demikian Mudika paroki bisa lebih hidup. 
Permasalahan selama ini adalah bahwa kebanyakan kaum muda yang terlibat dalam kegiatan Mudika paroki hanya anak-anak SMA Pangudi Luhur. Mereka yang sudah lulus sekolah biasanya merantau ke kota untuk melanjutkan sekolah atau bekerja. Sedangkan yang masih tinggal di desa tidak mau aktif karena yang dipikirkan mereka adalah bekerja.

Nama-nama Ketua Mudika : 
  • Sebelum Tahun 1997 : Heribertus Sutrisno
  • Tahun 1997 – 1998 : Y. Mulyanto
  • Tahun 1998 – 1999 : Yuven Santoso
  • Tahun 1999 – 2000 : Yulita Estuningsih
  • Tahun 2000 – 2005 : FX. Supriyanto
  • Tahun 2005 - 2006 : H. Sigit Rito Wibowo
  • Tahun 2006 – 2007 : Yustina Wahyu Astutik
  • Tahun 2007 – 2009 : Veronica Kristiani
  • Tahun 2009 – 2011 : Albertus Danar Utomo
  • Tahun 2011 – 2012 : Andrea Viky Novianti
  • Tahun 2012 – 2014 : Yasinta Cahyaningsih
  • Tahun 2014 – 2015 : Rosa Pertapasari
  • Tahun 2015 – 2016 : Clara Skivo Ganita Anjani


0 Komentar