Lingkungan Pracimantoro


Cerita historis lingkungan Pracimantoro tidak bisa lepas dari seorang tokoh dari Sedayu bernama Prayit. Mulanya Ibu Christina Sudi Rahayu sebagai pendatang dari Wates ke Pracimantoro tertarik menjadi Katolik karena kakaknya sudah menjadi Katolik. Ch. Sudi Rahayu dibaptis di Wates pada tahun 1963. Kepindahan Ch. Sudi Rahayu pada tahun 1970 ke Pracimantoro bertalian erat dengan pekerjaannya. Dengan demikian  ia menjadi orang Katolik pertama di lingkungan Pracimantoro.

Pendatang berikutnya adalah Kel. Lasiman yang akhirnya juga tertarik menjadi Katolik. Keduanya diajar oleh Ch. Sudi Rahayu dibantu Prayitno hingga dibaptis secara Katolik. Umat Pracimantoro semakin hari semakin bertambah. Namun pertambahan ini kebanyakan dari para pendatang. 

Di awal tahun 2015 umat Pracimantoro mencapai 24 KK (65 orang). Dari 24 KK tersebut, tiga keluarga sudah tidak aktif lagi. Semangat para pendatang seperti Kel. Miyanto, Kel. FX. Sukadi, Kel. FX. Sartono dan Kel. YB. Warsito sangat mewarnai keaktifan dan kegiatan umat di lingkungan ini. Jenis pekerjaan umat antara lain PNS, Pedagang dan buruh.

Keaktifan umat lingkungan Praci cukup baik. Setiap malam Jumat umat aktif mengadakan pertemuan doa Rosario dan sharing KS. Beberapa umat dari Pracimantoro duduk dalam kepengurusan Dewan Paroki Danan. Jarak rumah umat yang saling berjauhan, mengakibatkan tidak semua umat dapat aktif dalam pertemuan doa itu. Ada beberapa kendala yang menghambat perkembangan umat di Pracimantoro, antara lain: iman umat sendiri belum mengakar kuat. Sebelum Danan menjadi Paroki, Pracimantoro menjadi Stasi dari Paroki Wonogiri. 

0 Komentar